Apa itu Ghostwriter dan Bagaimana Cara Menjadi Ghostwriter?
Anda ingin menjadi ghostwriter karena pernah melihat istilah ghoswriter dan ghoswriting di internet, namun tidak yakin apa itu? Anda bertanya-tanya bagaimana bekerja sebagai ghostwriter, berapa banyak uang yang dapat Anda hasilkan untuk melakukan ghostwriting dan apakah pekerjaan ini layak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Anda.
Photo by freepik |
Sebelum memutuskan berkarir sebagai ghostwriter, berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang pekerjaan ghostwriting.
- Apa itu ghostwriter?
- Lalu, bagaimana saya bisa membuat portfolio tanpa bukti?
- Apa jenis layanan ghostwriting & siapa yang akan menggunakan jasa ghostwriter?
- Mengapa orang menggunakan jasa ghostwriter?
- Apakah pekerjaan ghostwriter itu legal?
- Bagaimana pro & kontra pekerjaan ghostwriting?
- Apa saja tugas-tugas ghostwriter?
- Skill atau keterampilan apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi ghostwriter?
- Mengapa perlu berkarir sebagai ghostwriter?
- Di mana tempat untuk menemukan ghostwriter?
- Bagaimana memulai karir sebagai ghostwriter?
• • •
Apa itu ghostwriter?
Ghostwriter atau jika diartikan “penulis bayangan atau penulis hantu” adalah orang yang menulis untuk orang lain, namun tidak menerima kredit apa pun dari karya yang dia kerjakan. Jadi meskipun itu tulisan Anda, kredit tetap diberikan kepada klien Anda. Sedangkan ghostwriting dapat diartikan sebagai pekerjaan “menulis untuk orang lain”.
Pekerjaan profesional ini melibatkan dua pihak yaitu:
Author. Klien Anda yang mempekerjakan Anda (sebagai penulis lepas) untuk membuat konten (entah itu buku, memoar, blog post) dengan biaya yang telah disepakati bersama, dan klien Anda (author) mengambil kredit dari karya asli yang telah Anda buat.
Ghostwriter. Yaitu Anda sebagai penulis lepas yang disewa dan dibayar sebelum menyelesaikan pekerjaan, mendapatkan uang sebagai ganti atas penulisan karya untuk orang lain, namun tidak mendapatkan kredit atau pujian atas karya yang Anda hasilkan.
Tidak hanya itu, Anda juga tidak diperbolehkan membagikan (mem-publish) karya itu (tulisan yang Anda buat untuk klien Anda) secara publik baik online maupun offline kecuali klien Anda memberikan izin.
Ini juga termasuk mencantumkan karya itu dalam portfolio Anda.
Biasanya untuk menunjukkan pengalaman kerja atau proyek yang pernah dilakukan, seseorang akan menulisnya di portfolio mereka sebagai dokumentasi atau informasi. Namun ini dikecualikan untuk ghostwriter karena suatu perjanjian atau kontrak.
Meskipun demikian ada pula ghostwriter yang mendapatkan kredit atas izin klien mereka.
Jika klien Anda memberikan izin kredit atau ingin berbagi sebagian kredit dengan Anda (ghostwriter), biasanya nama Anda akan dicantumkan sebagai co-author (rekan penulis) atau sebagai ‘editor’ buku. Umumnya nama Anda juga bisa tercantum di halaman ucapan terima kasih.
Perlu Anda ketahui, dicantumkan atau tidak, pada akhirnya ‘apa yang masuk dan tidak masuk’ ke dalam buku diputuskan oleh klien Anda ‘author yang dikreditkan’. ini juga termasuk tanggung jawab dan reputasi klien yang dipertaruhkan ada di tangan klien sendiri.
Lalu, bagaimana saya bisa membuat portfolio tanpa bukti?
Saya ingin mengatakan bahwa ghostwriter bukan pekerjaan untuk penulis pemula, karena bidang ini membutuhkan keterampilan menulis yang baik dan hasil tulisan yang berkualitas tinggi. Karena ini juga berkaitan dengan bisnis, di mana tulisan Anda mempengaruhi kesuksesan suatu buku atau konten di pasar.
Tidak hanya itu, pekerjaan ini tidak hanya membuat Anda menulis saja, tetapi Anda perlu memahami gaya penulisan klien Anda dengan baik, maksudnya tulisan Anda harus serupa dengan “author” (klien Anda) seolah-olah merupakan kata-kata yang dibuat oleh “author” aslinya. Itu adalah keterampilan utama untuk menjadi seorang ghostwriter, Anda harus bisa menuliskan ide atau pesan mereka dengan menggunakan suara mereka sendiri.
Jadi saya bisa mengatakan profesi ini lebih tepat dilakukan oleh penulis profesional yang menghasilkan tulisan berkualitas tinggi dan fleksibel dalam menulis gaya orang lain – atau orang yang berpengalaman dalam dunia kepenulisan.
Tentu Anda memiliki gaya penulisan sendiri, tapi saat berhubugan dengan ghostwriting Anda harus menggunakan fleksibilitas Anda memahami gaya penulisan klien Anda.
Bisa dikatakan pekerjaan ini jauh lebih menantang daripada menjadi penulis lepas (freelance writer). Maka, sebelum Anda memutuskan untuk mencoba bidang ini, Anda harus mengembangkan keterampilan Anda untuk membangun portfolio sebagai penulis lepas terlebih dahulu agar klien bisa melakukan kualifikasi kepada Anda.
Berdasarkan hal tersebut, portfolio Anda bukan berisi pengalaman pekerjaan sebagai ghostwriter tetapi track record Anda sebagai freelance writer atau penulis yang sukses di bidang kepenulisan.
Dari track record atau portfolio itu, nantinya klien bisa menilai apakah gaya tulisan Anda sesuai atau cocok dengan mereka atau tidak, atau Anda masuk dalam kualifikasi mereka atau tidak. Lebih lengkapnya ini akan saya bahas dalam topik ‘berkarir sebagai ghostwriter’.
Apa jenis layanan ghostwriting & siapa yang akan menggunakan jasa ghostwriter?
Proyek yang dikerjakan oleh ghostwriter cakupannya luas, yaitu seperti blog post, newsletter, naskah pidato, e-book, buku fiksi atau non-fiksi, memoar atau biografi, artikel majalah, social media content, white paper, proposal buku, menulis iklan atau salinan bisnis, atau memasuk materi baru atau yang ditulis ulang untuk penggunaan pribadi atau profesional.
Klien yang akan Anda temui juga bervariasi. Siapa pun bisa menyewa jasa ghostwriter. Bukan hanya blogger saja, mereka juga bisa seorang penulis buku fiksi maupun non fiksi, pemilik bisnis, dokter, konsultan, CEO, guru, entrepreneur, eksekutif, politisi, atlet, atau bisa saja figur terkenal seperti musisi, penulis terkenal, aktor maupun aktris.
Namun klien tidak akan secara sembarang mempekerjakan ghostwriter karena ini berkaitan dengan reputasi mereka, terutama untuk figur terkenal. Mereka jauh lebih selektif dan hati-hati dalam menyewa ghostwriter. Tentunya mereka tidak akan memilih penulis-penulis pemula yang baru masuk di bidang ini dengan imbalan yang murah.
Mengapa orang menggunakan jasa ghostwriter?
Terdapat alasan umum mengapa seseorang menggunakan jasa ghostwriter. Alasan tersebut yaitu sebagai berikut.
- Karena sibuk dengan tanggung jawab lain sehingga tidak memiliki waktu untuk menulis.
- Tidak memiliki pengalaman atau keterampilan menulis yang baik
- Tidak menguasai bahasa tertentu.
- Klien adalah orang mapan dan mempekerjakan ghostwriter untuk keperluan meningkatkan merek atau brand dengan banyak konten.
- Alasan pemasaran, ini meningkatkan kualitas profil
Bagi orang-orang yang sibuk, kekurangan waktu atau tidak merasa percaya diri dengan kemampuan menulis mereka.
Jika mereka ingin menulis sendiri, tanpa pengalaman di bidang tulis-menulis setidaknya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan bukunya. Ini juga termasuk waktu untuk memahami tata bahasa, melakukan riset, mengorganisasi hasil riset, editing, dan membuat tulisan yang menarik.
Memang dengan menulis sendiri membuat keterampilan menulis klien bertambah, hanya saja butuh waktu yang cukup lama untuk mencapai level tersebut sendirian. Belum lagi, mereka, klien memiliki prioritas lain yang lebih penting daripada menulis.
Selain itu, menyewa jasa ghostwriter membantu individu atau perusahaan membangun merek lebih cepat dan mudah. Itu pun jika klien beruntung mendapatkan jasa dari ghostwriter yang bereputasi baik.
Apakah pekerjaan ghostwriting itu legal?
Secara hukum, di Indonesia pekerjaan ghostwriting itu legal, namun ada batasan-batasan tertentu yang perlu diperhatikan. Agar terlepas dari unsur plagiarisme dan penipuan mengenai originalitas karya tulis, klien (sebagai pengguna jasa) harus bisa membuktikan bahwa keseluruhan ide dan penyusunan murni dari ide klien sendiri, dan jasa ghostwriter hanya untuk bantuan penyuaraan ide saja.
Lalu, siapa pemegang hak cipta sebenarnya atas karya tulis tersebut? Berdasarkan UU, ini dijelaskan pada BAB IV berkaitan dengan ‘Pencipta’ pada Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta [1] sebagai berikut:
Dalam hal ciptaan terdiri atas beberapa bagian tersendiri yang diciptakan oleh 2 (dua) orang atau lebih, yang dianggap sebagai Pencipta yaitu orang yang memimpin dan mengawasi penyelesaian seluruh Ciptaan.
Dan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta [1] sebagai berikut:
Dalam hal Ciptaan dirancang oleh seseorang dan diwujudkan serta dikerjakan oleh orang lain di bawah pimpinan dan pengawasan Orang yang merancang, yang dianggap Pencipta yaitu Orang yang merancang Ciptaan.
Berdasarkan pasal-pasal tersebut, jelas dikatakan bahwa klien adalah pemegang Hak Cipta atas karya tulis yang ghostwriter kerjakan, dengan ketentuan klien adalah orang yang merancang dan melakukan pengawasan pada penulis yang disewanya.
Bagaimana pro & kontra pekerjaan ghostwriting?
Inti dari ghostwriting adalah membantu orang lain dalam menyuarakan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan yang lebih mudah dicerna atau dipahami oleh masyarakat umum. Jadi ghostwriter hanya menulis sesuai dengan suara klien yang mencakup ide, materi, dan hasil riset yang disediakan oleh klien.
Ini didasarkan dari pernyataan “semua orang memiliki cerita yang ingin diceritakan”. Maka dari itu muncul kehadiran ghostwriter untuk membantu.
Dalam dunia bisnis atau kerja swasta, ghostwriting merupakan hal yang wajar atau sudah biasa. Keterlibatan ini juga memberikan manfaat saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Namun pertanyaan saya, mengapa definisi ghostwriting bisa masuk dalam lingkungan akademis?
Anda tahu sendiri, masalah ini terkenal di kalangan mahasiswa berkaitan dengan plagiarisme.
Sejauh pengetahuan saya, pekerjaan ini tidak berlaku untuk karya akademis atau karya-karya yang dilombakan. Ini jelas melanggar etika akademis dan kejujuran. Belum lagi semua pemikiran dalam tulisan bukan berasal dari suara klien mereka. Mengapa mereka melakukan hal ini?
Ghostwriter secara legal harus menuliskan suara klien mereka. Meskipun terkadang ghostwriter menyumbangkan ide atau pendapatnya, itu juga harus mendapat perstujuan klien. Klien yang akan memutuskan ide itu dipakai atau tidak.
Seringkali “definisi” dan “praktik” dilakukan secara berbeda.
Meskipun demikian, stigma jelek masih menempel pada definisi ghostwriting secara sosial. Pekerjaan ini masih mendapatkan nilai atau pandangan yang kurang bagus bagi banyak orang. Bahkan terkadang kenyataan pekerjaan ini juga dapat memberi rasa kecewa bagi pembaca serta membuat mereka kehilangan rasa hormat setelah mengetahui author favorit mereka menggunakan jasa penulisan untuk orang lain.
Apa saja tugas-tugas ghostwriter?
Jika berkaitan dengan tugas-tugas ghostwriter, Anda akan lebih sering melakukan pertemuan dengan klien untuk membahas dan megoreksi perkembangan pekerjaan Anda – kolaborasi antara author dengan ghostwriter. Tentu ini disesuaikan dengan jadwal yang telah disepakati kedua belah pihak.
Sama seperti klien yang harus berhati-hati dan selektif dalam mencari ghostwriter, Anda juga harus bisa mendapatkan klien yang potensial, jadi harus pintar memilih. Jangan sampai Anda mendapatkan klien yang memberikan semua pekerjaan di tangan Anda.
Sesuai dengan hukum Pasal 34 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, klien Anda harus yang memberi ide, memberi materi dan hasil riset-nya. Kemudian, Anda sebagai ghostwiter harus bisa memahami ide dan materi yang di berikan oleh klien agar menjadi kata-kata yang lebih mudah dipahami dan dimengerti.
Jadi yang awalnya hanya berupa ide, materi, hasil penelitian, outline, dan/atau brief yang diberikan klien. Kemudian semua hal itu menjadi tulisan jadi yang akan dikoreksi oleh klien Anda.
Jika dijelaskan dalam poin-poin, berikut merupakan tugas-tugas ghostwriter.
Task #1 Melakukan riset, termasuk riset pemasaran
Dalam menulis, terutama jika
berhubungan dengan bisnis, Anda tidak hanya menulis untuk diri Anda sendiri
melainkan juga memahami target pasar buku. Maka dari itu pekerjaan ini
mengharuskan Anda memahami bagaimana cara tulisan Anda dapat memikat target pasar
dan sesuai dengan keinginan “author” atau klien Anda.
Maka sebagai ghostwriter, tugas Anda tidak jauh dari meneliti buku, mengidentifikasi target pasar/audiens, serta mendapat dukungan dari pakar yang sudah mapan di bidangnya atau klien Anda.
Task #2 Melakukan kolaborasi dengan klien
Anda juga harus melakukan kolaborasi dengan klien berkaitan dengan menulis garis besar buku berdasarkan topik dan target audiens. Ini untuk memastikan buku atau tulisan yang Anda buat memenuhi standar penerbit dalam hal isi dan gaya penulisan.
Jika memerlukan riset tambahan, Anda harus mendiskusikan terlebih dahulu dengan klien Anda sebelum memasukkan hasil riset Anda ke dalam tulisan – ini termasuk dalam memberikan saran untuk memperbaiki struktur, baik judul, bab maupun sub-bab. Karena terkadang, ada klien yang tidak mengizinkan ghostwriter yang disewa melakukan riset sendiri (berkaitan dengan penambahan materi) – kecuali jika itu diperlukan, mereka lebih memilih untuk ikut terlibat.
Ingat! Semua klien memiliki standar mereka masing-masing. Serta, jangan lupa agar selalu menulis melalui sudut pandang klien – atau gaya penulisan klien.
Task #3 Menulis. Mengedit. Koreksi. Revisi
Sama seperti pekerjaan Anda
sebagai penulis, kegiatan yang Anda lakukan adalah menulis, menulis ulang,
mengedit, dan mengoreksi naskah sampai memenuhi kepuasan dan spesifikasi klien.
Task #4 Melakukan koordinasi dengan Tim Penerbitan
Jika ini berkaitan dengan penulisan buku, Anda perlu berkoordinasi dengan anggota tim penerbitan lainnya seperti editor dan desainer grafis. Ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa network atau koneksi sangat penting di bidang ini.
Dari tugas-tugas yang dilakukan ghostwriter, ini menunjukkan bahwa Anda bisa menjadi seorang penulis, periset, editor, agen, dan bahkan penerbit. Maka dari itu, jelas ini bukan profesi yang bisa dilakukan oleh seorang pemula.
Skill atau keterampilan apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi ghostwriter?
Dari tugas-tugas yang saya jelaskan di atas, tentu Anda sudah memiliki gambaran apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang ghostwriter. Jika Anda berminat untuk berkarir di bidang ini, berikut merupakan skill-skill yang perlu Anda dalami.
Pengalaman kerja dalam bidang tulis-menulis. Kemampuan menulis saja tidak mencukupi untuk menjadi ghostwriter. Klien dalam pekerjaan ini sangat selektif, jadi jika Anda seorang pemula, saya tidak yakin Anda akan mendapatkan proyek dalam waktu dekat. Alih-alih ingin mencoba menjadi ghostwriter pemula, lebih baik Anda mengasah keterampilan menulis Anda melalui berbagai proyek menulis lainnya.
Fleksibilitas. Ini
berkaitan dengan fleksibilitas dalam menganalisis dan meniru gaya tulisan klien
dan membedakannya dengan tulisan Anda. Ini juga bisa diartikan, saat Anda
menulis untuk diri sendiri, Anda harus menggunakan gaya penulisan Anda, namun
jika berhubungan dengan klien, tulisan Anda harus serupa dengan klien Anda
sehingga tidak memberikan gap pada tulisan author dengan ghostwriter.
Sebagus apapun tulisan Anda jika gaya
atau standar tidak serupa dengan author aslinya, itu bukan tulisan
mereka. Mereka membayar Anda untuk menulis dengan gaya mereka, jadi jika Anda
tidak memiliki fleksibilitas itu, Anda perlu berpikir dua kali jika ingin
mencoba bidang ini.
Pandai dalam melakukan riset terutama melakukan interview dengan baik. Memang benar jika klien sudah menyediakan Anda hasil penelitian mereka, termasuk materi dan ide. Namun Anda perlu menggambarkan cerita dan materi tepat seperti gambaran klien Anda. Itu sama seperti keterampilan dalam menangkap suara klien. Maka dari itu Anda perlu membentuk ikatan yang membuat klien nyaman untuk membuka diri dengan Anda. Jika pada suatu saat klien Anda tidak memiliki informasi, terserah pada Anda untuk membantu mengisi kekosongan dan memastikan bahwa kekurangan pengetahuan penulis tidak merusak buku. Terkadang empati dapat membantu Anda memahami apa yang mereka lihat dan merasakan seperti yang mereka rasakan.
Kooperatif, kerja tim atau kolaborasi yang baik. Anda tidak bekerja sendirian. Anda bekerja dengan orang lain dan melibatkan gaya penulisan dan suara yang ingin mereka sampaikan. Ini juga berhubungan dengan keterampilan komunikasi Anda. Anda harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dan karakter klien yang bisa saja berbeda dengan Anda. Berbeda dengan menulis sendiri, ghostwriter bila memungkinkan bisa berkomunikasi dengan klien secara teratur.
Network. Network. Network adalah kunci. Jika Anda penulis yang baik, biasanya Anda bisa mendapatkan network setelah melakukan beberapa proyek dengan klien. Bisa dikatakan akan terbentuk hubungan saling mengandalkan – atau terbentuk kepercayaan – satu sama lain. Jika klien Anda puas dan senang dengan kerja Anda, mereka tak segan-segan menggunakan jasa Anda lagi. Klien juga bisa menjadi network terbaik bagi Anda. Koneksi juga berkaitan dengan koneksi Anda dengan editor atau penerbit. Jika Anda memiliki koneksi ini, Anda sudah memiliki poin plus.
Pengetahuan tentang penerbitan buku atau memahami bidang penerbitan. Jika Anda menulis untuk blog artikel, ini bukan masalah besar. Namun jika ini berkaitan tentang buku, ghostwriter harus memahami dunia penerbitan, karena setiap perusahaan memiliki persyaratan penerbitan untuk bisnis mereka sendiri. Ini termasuk dalam hal penulisan. Penerbitan tidak hanya secara tradisional (cetak) , melainkan juga online (e-book) seperti di amazon, goodreads, google play books, dll. Ghostwriter biasanya memiliki pengetahuan tentang keduanya karena mereka sudah pernah menerbitkan buku secara tradisional (cetak) maupun online.
Mengapa perlu berkarir sebagai ghostwriter?
“Mengapa saya harus menjadi ghostwriter jika saya tidak bisa mengkreditkan nama untuk karya saya sendiri?”
Karena bisa dibilang itu bidang yang menguntungkan, bahkan lebih menguntungkan dibanding dengan pekerjaan menulis lainnya. Anda bisa mendapat keuntungan tiga kali lebih banyak untuk ghostwriting daripada menulis dengan kredit nama Anda sendiri. Anda akan menerima bayaran tetap di muka untuk pekerjaan Anda dibandingkan tarif per jam.
Saya telah mencari data mengenai penghasilan dari ghostwriter di berbagai platform, terutama reedsy yang merupakan platform terbaik untuk layanan penerbitan buku yang memiliki banyak profesional di berbagai negara. Di platform ini, ghostwriter dengan keterampilan yang baik bisa mendapatkan bayaran antara $40.000 hingga $70.000 atau setara dengan Rp625.704.000,00 hingga Rp1.094.982.000,00 per proyek – ini tergantung dari genre buku dan tingkat pengalaman ghostwriter [2].
Nonfiksi akan cenderung memiliki biaya yang lebih tinggi karena data yang diambil berdasarkan pada penelitian, akurasi faktual yang lebih menghabiskan waktu dan hari ghostwriter. Tidak hanya ghostwriter saja yang ada di platform ini, namun ada juga editors, designers, publicists, marketers, dan web designers.
Sedangkan berdasarkan data dari HR, gaji rata-rata ghostwriter nasional dengan perbedaan demografis di United States adalah sekitar $39.979 per 23 November 2022 – dari kisaran gaji antara $32.063 dan $52.723. [3]
Penulis untuk orang lain (ghostwriter)
yang relatif tidak berpengalaman bisa meminta $20k-$30k untuk menulis memoar,
sementara ghostwriter dengan pengalaman lebih dari beberapa tahun
cenderung mengenakan biaya dalam kisaran $40k-$70k.
Bagaimana dengan di Indonesia?
Sebenarnya saya jarang menemukan ghostwriter di Indonesia, kecuali ghostwriter freelance di platform-platform kecil yang mengenakan biaya murah. Tapi setelah penelusuran, saya menemukan salah satu dari ghostwriter profesional Indonesia bernama Anang YB. Berdasarkan data yang saya temukan, biaya yang Anda dapatkan bisa setara dengan royalty buku yang klien terbitkan untuk ghostwriter berpengalaman. Di platform Ghostwriter Indonesia memberikan rate 30 juta rupiah per buku sebagai harga awal atau minimal untuk jasa profesional yang mereka tawarkan.[4]
Ada pula ghostwriter yang menentukan rate mereka berdasarkan tarif per kata, tarif per halaman, tarif kombinasi dan tarif per proyek atau per buku [5].
- Tarif per kata. Biasanya berupa tulisan-tulisan pendek seperti artikel, resensi, rangkuman dan lain-lain.
- Tarif per halaman. Biasanya dari buku-buku tebal yang memerlukan riset.
- Tarif kombinasi. Tarif ini ditentukan dari bayaran dengan jumlah tertentu di muka, ditambah dengan royalti antara 2%-3% dari keseluruhan royalti penjualan buku.
- Tarif per proyek. Tarif ini ditentukan berdasarkan flat fee yang dipakai penerbit di Indonesia. Mereka ada di kisaran 3-5 juta untuk buku dengan ketebalan 80-120.
Selain merupakan bidang yang menguntungkan, apa saja alasan seseorang perlu berkarir sebagai ghostwriter?
Tidak harus melakukan promosi buku. Anda tidak perlu mempromosikan karya klien Anda di media sosial atau bahkan siaran pers setelah pekerjaan Anda selesai dan klien menyukainya.
Sedikit riset dan menghemat waktu. Perlu diketahui, menulis untuk orang lain atau ghostwriting bukan seperti Anda yang membuat ide dan menulis secara keseluruhan untuk klien. Ini menguntungkan Anda karena semua ide, materi dan hasil penelitian disediakan oleh klien. Jadi Anda hanya sedikit melakukan riset sehingga Anda dapat menghemat waktu Anda.
Pengalaman untuk meningkatkan keterampilan menulis. Saat Anda menulis untuk orang lain, Anda tidak hanya menulis untuk diri Anda sendiri, sehingga Anda juga belajar meningkatkan keterampilan menulis Anda dengan gaya penulisan orang lain. Secara tidak langsung penulisan Anda juga akan menjadi lebih baik dan meningkat seiring berjalannya waktu, yang kemudian dapat diterapkan dalam buku Anda sendiri. Selain itu, Anda juga akan belajar sesuatu yang baru dari ide/materi/riset yang diberikan klien.
Belajar komunikasi. Secara tidak langsung Anda juga belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan berbagai karakter yang berbeda dari klien. Jika ghostwriter tidak mengetahui subjeknya dengan baik tidak ada alasan untuk mempekerjakan mereka. Ghostwriter yang baik dapat menangkap suara klien, serta bisa mengisi kekosongan dari kekurangan pengetahuan klien.
Kesempatan bekerja sama dengan
subjek yang menarik atau tokoh besar. Semakin banyak tokoh besar yang
mempercayai jasa Anda, semakin banyak pula kesempatan Anda membangun karir
lebih besar dan dikenal banyak orang. Anda akan bertanggung jawab dan berbicara
dengan klien potensial. Dan semakin tinggi potensial mereka, semakin mereka
memiliki materi pelajaran yang menarik.
Memperbanyak koneksi (network). Jika kolaborasi Anda dengan klien membangun hubungan yang cocok, dan menghasilkan karya yang baik, klien Anda tak segan-segan menggunakan jasa Anda lagi. Selain itu, informasi dari mulut ke mulut juga membantu Anda membangun koneksi baru. Biasanya klien yang sudah percaya dengan jasa Anda akan merekomendasikan orang-orang untuk menggunakan jasa Anda.
Cakupan audiens yang luas. Ghostwriting bisa menjadi pintu Anda untuk masuk ke berbagai sudut paling bergengsi di dunia penerbitan. Jika Anda memiliki klien yang terkenal, hasil tulisan Anda untuk orang lain dapat membawa Anda ke daftar buku terlaris di Indonesia. Jika Anda menulis secara global, tentu daftar terlaris New York Times juga bisa menjadi mungkin.
Di mana tempat untuk menemukan ghostwriter?
Sebenarnya saya tidak pernah bekerja sebagai ghostwriter dan tidak pernah menggunakan jasa ghostwriter, jadi tidak ada tempat yang ditetapkan dengan tepat. Ini tergantung pada klien yang mencocokkan gaya penulisan yang mereka sukai dengan gaya penulisan para ghostwriter.
Banyak jasa di internet yang
menawarkan jasa sebagai ghostwriter mulai dari platform-platform kecil
dengan biaya murah hingga jasa profesional dengan biaya yang sangat besar namun
menjanjikan. Klien yang memprioritaskan kualitas tentu akan lebih selektif
dalam memilih jasa ghostwriter, jadi mereka tidak akan pergi ke
platform-platform kecil dengan biaya-biaya murah.
Lalu, bagaimana cara melakukan pencarian dan menemukan ghostwriter?
Pencarian Individu
Kebanyakan dari ghostwriter memiliki website untuk menunjukkan portfolio dan menawarkan jasa mereka. Sebenarnya ini tidak terlalu bagus untuk melakukan self-promotion atau untuk mencari klien. Namun, banyak dari mereka yang menawarkan jasa melalui website pribadi atau platform khusus untuk portfolio mereka terutama ghostwriter dari luar negeri.
Terdapat dua cara untuk melakukan pencarian individu secara umum, yaitu mencari langsung di LinkedIn dan Google.
LinkedIn. Ini bisa menjadi tempat yang bagus untuk memulai pencarian secara umum. Namun Anda perlu melakukan riset yang lebih dalam untuk memilih ghostwriter yang bepengalaman. Anda bisa menilai dengan memeriksa situs mereka, memeriksa pekerjaan atau proyek yang pernah mereka lakukan, atau memeriksa proyek atau buku yang pernah mereka terbitkan secara individu.
Google. Cara ini sering Anda gunakan dengan memasukkan kata kunci “jasa ghostwriter”. Namun hati-hati dengan penipuan terutama yang berbentuk iklan di halaman-halaman pertama google. Saya tidak terlalu merekomendasikan cara ini jika Anda minim pengetahuan di bidang ini.
Freelance Writer Marketplaces (Pasar Penulis Lepas)
Tempat ini adalah surga bagi para freelancer yang sedang mencari klien untuk menggunakan jasa-jasa mereka. Platform ini memudahkan klien dan para freelancer untuk saling terhubung dan menjalin hubungan kerja yang profesional.
Namun sangat sedikit menemukan ghostwriter di platform freelance seperti ini, karena kebanyakan dari mereka adalah penulis lepas biasa – terutama di Indonesia. Bahkan situs freelance seperti project.co.id hanya ada beberapa – itu saja saya tidak yakin dengan kualitas mereka sebelum saya melihat langsung bukti kualitas mereka dari buku atau karya tulis yang mereka ciptakan baik secara online maupun cetak.
Adapun situs freelance
Internasional seperti Reedsy, AAG (American Association of Ghostwriters), MediaBistro,
SolidGigs, Upwork, Scripted, Guru, dan Fiverr untuk mencari jasa ghostwriter. Platform-platform ini cocok untuk Anda yang ingin menerbitkan buku dengan cakupan global.
Reedsy merupakan pasar freelance terbaik untuk buku. Mereka dikenal memiliki ghostwriter berkualitas tinggi dan besar. Mereka memiliki sistem tersendiri untuk menemukan ghostwriter terbaik. Anda bahkan bisa menemukan ghostwriter terkenal seperti Jeremy Blachman di sana. Jika Anda mencari penulis untuk orang lain yang berkualitas, saya akan merekomendasikan Anda untuk memulai dari sini.
MediaBistro juga merupakan pasar freelance terkenal dengan penulis yang berkulaitas tinggi, mereka juga termasuk pasar freelance yang menarik. AOG (Association of Ghostwriters) adalah organisasi yang mengumpulkan ghostwriter yang cukup solid – mereka juga memiliki penulis-penulis yang baik.
Sedangkan situs freelance lainnya, Anda kemungkinan tidak akan menumukan ghostwriter berkualitas tinggi di sana, namun mereka memiliki beberapa pekerja lepas yang baik. Mereka mungkin lebih tepat untuk menuliskan konten-konten di blog Anda. Untuk Upwork dan Fiverr ada yang mengatakan bahwa ghostwriter di sana lebih banyak yang buruk – sehingga Anda perlu dengan teliti memeriksa mereka, terutama di Fiverr (saya tidak menyarankan untuk mencari penulis di sini – terutama untuk menulis buku).
Agensi Ghostwriter
Jika Anda mengetikkan kata kunci
di google “agen ghostwriter”, Anda akan menemukan BANYAK dari mereka, namun
saya tidak terlalu mengetahui kualitas dari pekerjaan mereka. Anda bahkan bisa
menemukan situs seperti shopee, tokopedia, agen yang berdiri sendiri dengan
memperkerjakan tim atau penulis, bahkan saya juga menemukan agen di instagram.
Namun Anda perlu teliti dan hati-hati dengan penipuan atau scammer di internet. Jangan memilih tempat yang tidak mencantumkan foto dan identitas mereka. Jika Anda melihat AOG (Association of Ghostwriters), meskipun mereka berbentuk organisasi yang mengumpulkan penulis-penulis, mereka tetap mencantumkan indentitas dan portfolio penulis-penulis mereka.
Menurut saya, itu merupakan syarat wajib jika ingin melakukan bisnis di internet baik bisnis yang menawarkan barang atau pun jasa. Ini setidaknya memberi sedikit kepercayaan terhadap klien atau pelanggan.
Bagaimana memulai karir sebagai ghostwriter?
Photo by freepik |
Sebelumnya, saya sudah jelaskan bahwa bidang ini bukan bidang yang bisa dilakukan oleh seorang pemula. Anda perlu mengasah keterampilan tulis-menulis, melakukan riset, dan keterampilan lainnya untuk bisa masuk atau memulai di bidang ini.
Jika Anda termasuk seorang pemula dalam menulis, tidak ada salahnya memulai dari nol atau ‘zero’ sebelum melonjak ke level yang lebih tinggi. Pelajari dasar-dasarnya dulu sebelum Anda memulai hal yang besar. Anda tidak mungkin pergi ke puncak Everest tanpa peralatan apa pun, kan?
Sebelumnya, izinkan saya mengatakan bahwa saya bukan seorang ghostwriters. Langkah-langkah yang saya paparkan ini adalah murni dari skill yang dibutuhkan oleh seorang ghostwriter, serta riset dari beberapa ghostwriter sebelum memulai karir mereka sebagai ‘penulis untuk orang lain’. Langkah ini bisa menjadi tantangan bagi Anda dan mungkin lebih sulit daripada yang Anda bayangkan.
Step #1 Menjadi Penulis Lepas
Anda perlu berlatih terlebih
dahulu dalam membuat berbagai jenis konten dan mengembangkan kemampuan menulis
Anda sebelum masuk di bidang ghostwriting. Menjadi penulis lepas bisa
membantu Anda dalam mengembangkan keterampilan menulis dalam berbagai jenis
penulisan.
Langkah menjadi penulis lepas bisa Anda lakukan dengan menjadi blogger atau bergabung pada platform freelance tertentu – tergantung kebutuhan dan minat Anda.
Para ghostwriter memiliki latar pendidikan yang berbeda, dan jenis tulisan mereka juga berbeda tergantung pada bidang atau minat mereka. Banyak dari mereka menerbitkan artikel di berbagai media baik itu cetak maupun online.
Jeremy Blachman banyak menerbitkan artikelnya di berbagai media seperti McSweeney’s, FanGraphs, Wall Street Journal, The New York Times, The New Republic, dan masih banyak lagi. Selain itu Jeremy Blachman memulai “Anonymous Lawyer” di Blog sebelum mendapatkan kesepakatan dengan Henry Holt untuk menjadikannya sebagai novel (dalam bentuk cetak).
Anda bisa memulainya dari tempat mana pun, karena dengan menjadi penulis lepas, Anda dapat membangun kredibilitas Anda dengan mudah. Anda tidak perlu khawatir tentang bagaimana tulisan Anda akan dinilai oleh orang lain. Saat Anda dikritik, berarti Anda belajar untuk menjadi penulis yang lebih baik. Meskipun tulisan Anda dulu terlihat buruk, prospek dapat dinilai dengan mudah dari tulisan Anda yang sekarang – tulisan yang membaik.
Saya sarankan Anda memiliki tempat untuk menunjukkan nilai Anda sebagai penulis, entah itu website pribadi, atau platform gratis (medium, blogspot, tumblr, atau wordpress) yang memberikan kebebasan Anda menunjukkan keterampilan menulis Anda – dengan nama sendiri.
Anda dapat memulai dengan menulis artikel, newsletter, dan lainnya, secara berurutan sesuai dengan proses pengembangan blog atau standar Anda.
Saat Anda memiliki website sendiri, itu membantu dalam membangun keterampilan Anda di berbagai bidang termasuk keterampilan SEO, riset keywords, basic programming, basic coding, digital marketing, networking, dll.
Ini adalah langkah pertama yang perlu Anda lakukan. Apa pun hasilnya, pahamilah bahwa pekerjaan yang Anda lakukan dengan nama sendiri dapat membantu Anda mendapatkan petunjuk ke mana Anda akan pergi di masa depan – termasuk petunjuk untuk menjadi ghostwriter.
Step #2 Menulis untuk Berbagai Proyek
Jangan kaget jika suatu saat blog
Anda sukses, Anda mendapatkan tawaran proyek untuk membuat konten baik untuk
individu atau perusahaan. Itu artinya blog Anda ter-notice, dan mereka
mengagumi tulisan Anda. Ini biasanya untuk blog-blog yang berkualitas dan terlihat keunikannya.
Anda memiliki rate sendiri pada tahap ini. Semakin banyak proyek yang Anda terima, semakin meningkat pula keterampilan Anda. Sebagai catatan, Anda masih menggunakan "nama Anda" dalam proyek-proyek yang Anda kerjakan untuk keperluan membangun dan meningkatkan kualitas portfolio Anda.
Tantangannya, Anda lebih fokus pada standar perusahaan. Jadi ini akan membantu Anda meningkatkan keterampilan fleksibilitas tulisan Anda sesuai standar klien atau perusahaan, keterampilan dalam kerja sama, komunikasi, melatih keterampilan wawancara, dan riset.
Namun, ada pula beberapa orang yang lebih banyak memberi tawaran atas jasa mereka dari pada melakukan banyak proyek. Tidak apa-apa, Anda hanya perlu meningkatkan kualitas portfolio dan keterampilan Anda dalam meyakinkan klien Anda.
Jika ekonomi Anda sedang mencekik, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan di dunia tulis-menulis, seperti bisa melakukan kontribusi dengan berbagai website yang menyediakan reward atas jasa menulis Anda. Buktikan nilai Anda dengan tulisan berkualitas baik. Anggap saja sebagai pemanasan sebelum melakukan proyek besar.
Step #3 Menjadi Editor
Banyak penulis lepas yang juga melakukan editing. Ini tidak hanya berkaitan dengan penyuntingan kata-kata atau memoles dan menyempurnakan tulisan, editor juga mempertemukan kebutuhan pembaca dan penulis, melakukan kompilasi dan revisi konten sebelum publikasi.
Editor bisa disebut juga sebagai konsultan bagi para penulis. Mungkin tidak butuh waktu lama dalam mengedit, tapi mereka benar-benar bekerja keras membantu buku atau tulisan mencapai potensinya yang menarik bagi pembaca.
Saya tahu, Anda juga bisa melakukan editing pada karya tulis Anda sendiri. Tapi jangan hanya menjadi editor untuk tulisan Anda sendiri, Anda juga harus menjadi editor untuk orang lain.
Saat Anda menjadi editor untuk orang lain, secara tidak langsung Anda akan menjadi konsultan bagi klien atau para penulis. Biasanya nama Anda juga akan tercantum atau ditambahkan sebagai editor di dalam buku klien Anda.
Bidang ini adalah bidang yang bagus sebelum Anda berkarir sebagai ghostwriter. Karena menjadi editor akan mengajarkan Anda pada perhatian terhadap detail, pengetahuan tata bahasa dan gaya penulisan, kemampuan menulis dan juga mengajarkan Anda untuk lebih tepat waktu.
Beberapa ghostwriter profesional yang juga bekerja sebagai editor diantaranya Lisa Jensen, Brunella Costagliota, Jeannette de Beauvoir, serta yang memenangkan award seperti Dana Dobson. Tentunya masing-masing dari mereka melakukan editing tulisan yang berbeda sesuai dengan bidang keahliannya.
Pengalaman menjadi editor bisa menjadi poin plus Anda untuk mendapatkan klien yang potensial dalam karir sebagai ghostwriter. Ini akan mempercantik portfolio Anda.
Step #4 Menerbitkan Buku Sendiri
Tidak ada ghostwriter professional yang tidak menerbitkan buku mereka sendiri baik itu dengan penerbitan tradisional atau self-publishing. Kebanyakan dari mereka adalah author atau penulis (baik penulis fiksi maupun non fiksi). Dari sinilah mereka dikenal, dari sinilah mereka mendapatkan tawaran, dari sinilah mereka mendapatkan kepercayaan dan diakui.
Tidak mungkin klien tidak akan memeriksa karya-karya Anda sebelumnya – terutama jika berkaitan dengan penulisan buku.
Meskipun ada klien penulis yang mencari ghostwriter untuk penulisan konten dan artikel pendek, penghasilan mereka tidak sebanding dengan penulisan buku.
Buatlah buku Anda sendiri, satu atau dua buku. Anda akan belajar cara menulis buku sesuai dengan standar penerbitan. Anda juga akan belajar teknik-tekniknya seperti memilih ide dan konsep, membuat kerangka atau outline, melakukan riset gaya penulisan, belajar manajemen waktu, drafting, dll.
Menerbitkan buku sendiri juga membantu Anda dalam memahami industri penerbitan dan perkembangannya yang sangat tidak terduga – ini merupakan skill penting yang harus Anda dalami jika ingin menjadi penulis untuk orang lain.
Step #5 Pelajari Keterampilan Menulis untuk Orang Lain
Meskipun Anda seorang blogger yang sukses dan pandai dalam merangkai kata-kata, keterampilan menulis untuk orang lain bukanlah sesuatu yang mudah dipelajari. Ini merupakan tantangan yang paling sulit bagi Anda, karena Anda keluar dari gaya penulisan Anda ke gaya penulisan orang lain (klien/author).
Ini juga termasuk fleksibilitas dan adaptasi, di mana Anda bisa menulis dengan gaya penulisan orang lain, namun juga bisa kembali ke gaya penulisan Anda sebagai seorang author maupun blogger. Gambarannya Anda seperti seekor bunglon yang merubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungan.
Gaya penulisan Anda bisa sangat komunikatif untuk blog Anda, tapi kurang efektif untuk klien Anda. Klien juga harus memberi referensi tulisan mereka agar Anda memiliki pedoman dan dapat menganalisis detail penulisan mereka.
Jika Anda tidak melakukannya dengan benar, Anda berisiko menghadirkan klien seperti penulis yang berbeda dari bukunya.
Misalnya klien Anda adalah seorang CEO yang menyewa Anda untuk menulis buku “Leadership dalam Dunia Bisnis”. Meskipun Anda sudah mendapatkan ide, materi, outline, riset dari klien, Anda masih tidak memiliki pedoman gaya penulisan klien Anda. Maka dari itu Anda perlu melakukan riset mengenai klien tersebut.
Riset ini seperti misalnya videonya saat melakukan pidato, menjadi pembicara, atau menyampaikan pendapatnya dll. Anda bahkan bisa sampai melakukan riset tentang karakter atau kepribadian klien Anda. Apakah ia memiliki sikap pemimpin yang tegas dan berani, atau kreatif, ramah, dan tenang, atau karismatik, lugas, dan lihai berbicara.
Anda bisa juga melakukan wawancara dengan karyawan mereka atau melakukan observasi seperti melihat bagaimana ia berbicara dengan karyawan, bagaimana mengatasi masalah dan melakukan penyelesaian atau problem solving, memperhatikan kata-kata yang sering diucapkan secara konsisten – tentunya juga konsisten dengan perilakunya, dll.
Terkadang Anda perlu menjadi seperti klien Anda untuk menyampaikan suara mereka dalam tulisan – membayangkan seolah-olah Anda adalah mereka.
Jika Anda mengabaikan poin-poin
itu, akan terjadi tumpang tindih antara buku dan klien Anda.
Anda mungkin saja menghasilkan karya yang laris, dan membuat klien Anda terlihat seperti leader atau pemimpin karismatik. Namun, dengan melihat bagaimana CEO tersebut memimpin, orang-orang dapat melihat bahwa apa yang Anda tulis dalam buku tidak mencerminkan kualitas sebenarnya dari klien Anda.
Bagaimana? Sangat menantang bukan?
Tidak hanya buku saja. Seorang ghostwriter yang menulis pidato misalnya, juga harus pandai dalam melakukan riset tentang klien mereka dan mampu menyampaikan suara mereka dengan baik.
Step #6 Lakukan Ghoswriting Pertama Anda
Setelah keterampilan Anda meningkat dan Anda merasa percaya diri untuk mempraktikkannya, lakukan ghostwriting pertama Anda. Perlu Anda ketahui bahwa Anda mungkin akan menawarkan jasa lebih banyak daripada yang Anda dapatkan. Ini sama seperti Anda melamar pekerjaan ke banyak perusahaan, namun hanya satu dari mereka yang menerima Anda.
Jika Anda merasa percaya diri – Anda bisa memulai dengan orang-orang di jaringan Anda. Banyak orang yang memiliki cerita menarik dalam hidup mereka, jadi sampaikan Anda bersedia melakukan pekerjaan menulis untuk orang lain.
Jika Anda memiliki koneksi dengan penerbit, sampaikan ambisi Anda untuk melakukan ghostwriting. Jika tidak, sampaikan ambisi Anda pada orang-orang yang memiliki koneksi industri penerbitan seperti editor lepas atau penulis yang sudah mapan.
Seringkali penerbit merekomendasikan “ghostwriter” kepada tokoh terkenal atau public figure yang hak ceritanya baru mereka dapatkan.
Terkadang orang-orang memiliki firasat sendiri untuk melahirkan sebuah buku tertentu, dan Anda membantu klien Anda mewujudkannya dalam cakupan proyek kolaboratif yang besar. Jika Anda tidak ingin sembarangan menulis buku baru untuk klien, lempar jaring lebar-lebar dan pilihlah klien yang paling potensial untuk Anda.
Step #7 Bangun Koneksi dan Pertahankan
Jika pekerjaan Anda bagus dan klien menyukainya, mereka tidak akan segan-segan untuk menggunakan jasa Anda kembali. Semakin banyak klien yang puas dan menyukai pekerjaan Anda, semakin banyak koneksi yang Anda dapatkan.
Jangan lupa untuk mengembangkan bisnis ghostwriting dengan bergabung di market ghostwriter atau membangun kehadiran Anda baik online dan offline. Portfolio yang bagus serta proposal dan kontrak yang jelas dapat membantu Anda menarik klien. Tidak hanya persyaratan kontrak yang jelas saja, usahakan mereka menjawab setiap pertanyaan yang mungkin muncul berkaitan dengan pekerjaan ghostwriting Anda. Hal tersebut seperti:
- Berapa jumlah sesi wawancara yang diperlukan
- Metode komunikasi
- Tugas dan tanggung jawab atau cakupan pekerjaan Anda dalam melakukan ghostwriting
- Berapa banyak revisi dan batasan revisi yang akan Anda lakukan
- Waktu yang diberikan
- Proses pembayaran dan metode yang digunakan
Serta hal-hal lain yang berkaitan dengan harga, tugas administrasi, kontrak perjanjian, dapat Anda sampaikan lagi secara privat kepada klien Anda. Pastikan kontrak yang akan Anda gunakan menjelaskan detail secara menyeluruh dan profesional.
Dalam mempertahankan hubungan yang profesional, Anda perlu membangun kepercayaan dengan menetapkan harapan yang realistis dengan klien Anda, serta tumbuhnya kecocokan dari hasil komunikasi. Anda harus siap mengedukasi klien Anda.
Sources
- Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5599. Sekretariat Negara. Jakarta.
- Reedsy. (n.d.). How Much Does a Ghostwriter Cost, According to a Pro Ghost. https://blog.reedsy.com/how-much-does-it-cost-to-hire-a-ghostwriter/
- Salary.com. (n.d.). Ghost Writer Salary in the United States. https://www.salary.com/research/salary/posting/ghost-writer-salary
- YB, A. (n.d.). Ghostwriter dan Jasa Ghostwriting Itu Apa? Ghostwriter Indonesia. https://ghostwriterindonesia.com/layanan/ghostwritring/
- SG, S. A. (n.d.). Ghost Writer: Kurang diperhitungkan tapi Bayarannya Selangit. Event Hunter Indonesia. https://www.eventhunterindonesia.com/ghost-writer-kurang-diperhitungkan-tapi-bayarannya-selangit/