Apa Tipe Kepribadian Anda? – Tes MBTI
Jika Anda sedang mencari topik-topik ringan yang ingin Anda baca, saya memiliki hal yang menyenangkan untuk dibahas – actually it’s personally enjoyable.
Well, apakah Anda sudah mengikuti tes kepribadian? Kita biasa mendengarnya dengan nama tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator). Sebenarnya saya sudah mendengar ini lama sekali, tapi ternyata muncul banyak penggemar yang menyukai tes ini. Bahkan saya melihat beberapa komunitas introvert di berbagai social media.
Jika Anda tertarik, Anda bisa
mencobanya di sini.
Ini adalah versi mini dari tes kepribadian yang sebenarnya.
Photo by Jovis Aloor on Unsplash |
Saat pertama kali saya mencoba, hasil kepribadian saya adalah ENTJ, yang berarti saya cenderung memiliki kepribadian yang blak-blakan dan tegas. Di tes kedua kepribadian saya menjadi INTJ yang pada dasarnya saya menjadi penyendiri yang memiliki imajinasi tinggi. Tidak berhenti di sana… saya mulai iseng untuk mengikuti tes lagi tapi dengan versi Bahasa Inggris.
Ini karena di versi Bahasa Inggris memberikan pernyataan yang cukup berbeda dengan versi Bahasa Indonesia.
Lalu, bagaimana hasilnya?
Hasilnya, tipe kepribadian saya konsisten pada tipe kepribadian INTJ. Tapi saya yakin ini bisa saja berubah di masa depan. Karena pemikiran atau mindset orang juga cenderung berubah seiring berjalannya waktu.
Secara objektif, saya tidak menjadikan ini sebagai patokan kepribadian saya. Jika Anda lihat di MBTI result, hasilnya tidak akan menunjukkan 100% Anda seorang introvert atau ekstrovert, intuitive atau observant, thinking atau feeling, judging atau prospecting, dan arsetive atau turbulent.
Anda mungkin saja memiliki keduanya, tapi lebih mencerminkan ke satu sisi. Tapi bukan berarti Anda harus melabel diri Anda sebagai seorang yang bertipe kepribadian A atau B. Belum lagi ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kepribadian Anda, dan yang paling besar mempengaruhi ini adalah lingkungan.
Katakanlah Anda berada di lingkungan orang-orang yang toxic. Anda yang memiliki kepribadian ekstrovert bisa saja menarik diri dari lingkungan itu karena rasa ketidaknyamanan. Seiring waktu berjalan Anda menjadi seorang introvert dan nyaman dengan itu. Tapi jika suatu saat Anda mendapatkan lingkungan yang cocok dengan Anda, jiwa eksrovert yang ada di dalam diri Anda akan kembali keluar.
Jadi lingkungan sangat berpengaruh pada kepribadian individu. Ada beberapa faktor yang tidak disertakan dalam tes ini. Bahkan faktor seperti mood, juga bisa mempengaruhi hasil.
Jika dikaitkan Psikologi, alat tes ini perlu dijuji lagi karena reliabilitasnya tidak tinggi. Banyak ahli psikologi dan ahli psikometri yang menyampaikan pendapat mereka akan keraguan tes MBTI ini. Meskipun ada yang menunjukkan bahwa tes ini masih memiliki reliabilitas yang baik, tes ini tidak bisa dijadikan sebagai patokan untuk memprediksi kepribadian seseorang atau bahkan kinerja pekerjaan.
Seperti yang saya katakan
sebelumnya, terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian. Jika
dikaitan dengan pekerjaan, faktor-faktor seperti suasana perusahaan, pergaulan
dengan rekan kerja, keadaan sosial ekonomi, dan faktor lainnya juga harus
dipertimbangkan.
Pernahkah Anda mendengarkan
orang-orang sukses atau berpengaruh selalu mengatakan jika Anda ingin berubah,
mulailah dengan melakukan hal-hal yang tidak Anda sukai atau hal-hal yang tidak
ingin Anda lakukan. Seperti merubah circle pertemanan, mengganti pola
hidup sehat, management waktu, dll. Ini adalah yang saya maksud tentang
faktor-faktor itu.
Lalu apakah tes ini akurat?
Sebelumnya, Anda perlu mengetahui apa itu MBTI dan dari mana ia berasal.
Faktanya The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah kuesioner tertutup hasil karya Carl Jung yang dikembangkan oleh Isabel Myers, bersama ibunya, Katharine Briggs selama Perang Dunia Kedua [1]. Kuesioner ini dimaksudkan untuk menjelaskan preferensi psikologis dalam cara individu memandang lingkungan mereka dan membuat keputusan.
Kuesioner tentang “preferensi individu” dari teori Jung ini, menunjukkan bahwa perilaku manusia yang acak sebenarnya disebabkan oleh perbedaan mendasar individu dalam fungsi mental & emosional. Myers menggambarkan bahwa pebedaan pikiran manusia dapat menunjukkan variasi perilaku individu [1].
Tes ini tidak hanya dibuat begitu saja lalu diterbitkan. Isabel dan ibunya juga melakukan pengujian pada item tersebut. Mereka mulai menguji item (pertanyaan pada indikator) kepada 20 kerabat dan temannya. Pada hasil uji tersebut, mereka menambahkan item yang menunjukkan preferensi dan membuang yang tidak. Tidak hanya itu, mereka juga menguji validitas item kepada 5.355 mahasiswa kedokteran di sekolah kedokteran swasta, serta 10.000 perawat. Item ini diuji dalam jangka waktu yang panjang/lama. [7]
Mengenai apakah tes ini akurat atau tidak. Ada berbagai riset yang menunjukkan perbedaan hasil validitas dan reliabilitas dari tes MBTI.
Menurut The Myers & Briggs Foundation [2], validitas dan reliabilitas MBTI memenuhi standar yang bisa diterima. Reliabilitas instrument cukup baik dengan menunjukkan 75% sampai 90% pada tes ulang. Namun mereka juga memberi catatan bahwa kepribadian itu sulit untuk diukur karena memiliki sifat kualitatif, sehingga konsistensi pada instrument psikologis tidak bisa seperti yang diharapkan. Maka dari itu perlu kehati-hatian dan evaluasi dari profesional dalam penggunaannya.
Selain itu studi lain juga menunjukkan reliabilitas untuk skor MBTI menunjukkan konsistensi skor yang dapat diterima. Dan meskipun ada responden yang menunjukkan perubahan saat tes ulang, biasanya pada satu preferensi di mana awalnya tidak terdiferensiasi dengan kuat. Ini biasanya ditemukan pada skala TF, terutama laki-laki.[3]
Reliabilitas ini juga lebih koefisien pada orang dewasa berusia 20 tahun ke atas dan menghasilkan indek reliabilitas lebih tinggi pada siswa yang lebih berprestasi daripada siswa yang kurang berprestasi. Sedangkan untuk validitas, Tischier (1994), mencatat bahwa MBTI memiliki korelasi dengan skala yang dimaksudkan dengan bukti yang kuat.[4]
Note: MBTI memiliki berbagai jenis versi bahasa. Jika penelitian di atas menunjukkan kelemahan skala TF (Thinking-Feeling), ini bisa juga menunjukkan hasil yang berbeda di negara lain. Misal di Finlandia, MBTI menunjukkan kelemahan di skala SN (Observant- Intuitive) [5]. Untuk versi Indonesia sendiri, saya belum menumukan studi meta-analitik tentang itu.
Jika di atas mendukung keakuratan MBTI, studi lain menunjukkan bahwa reliabilitas dan validitas MBTI masih belum cukup dibuktikan [6]. Ini dapat ditunjukkan dari banyak orang yang mendapatkan hasil berbeda saat melakukan tes ulang. Ini juga menunjukkan fakta bahwa tes dan teori psikologis pada dasarnya tidak lengkap sehingga semua orang berhak berkompromi terhadap pembenaran penggunaan tes ini.
Kelemahan pada tes ini adalah tidak semua orang bersedia untuk jujur dengan diri mereka sendiri. Tes ini bahkan bisa menggambarkan kepribadian yang orang inginkan daripada menunjukkan pribadinya sendiri. Jadi itulah alasan bahwa kita tidak boleh menjadikannya sebagai satu-satunya patokan untuk menilai kepribadian, terutama untuk proses seleksi kerja.
Jika suatu perusahaan menggunakan tes ini untuk proses seleksi, mereka perlu menambahkan tes lain atau tahapan lain untuk melengkapinya, seperti wawancara atau praktik kerja dengan kontrak.
Kesimpulannya, semua jenis tes psikologi yang bersifat kualitatif memiliki kekurangan dan tidak ada tes yang 100% akurat. Jadi kita perlu hati-hati dalam menggunakan tes MBTI ini, terutama bagi mereka yang menggunakannya sebagai pegangan untuk karir.
Itulah penilaian objektif jika dikaitkan dengan studi atau research yang ada.
Namun secara subjektif atau personal, saya menikmati tes ini karena membantu saya memahami diri saya dan orang lain. Seperti ada kala saya bisa menjadi ekstrovert saat berada di lingkungan tertentu. Dan ada kala saya menggabungkan kemampuan observasi dan intuisi saya secara bersamaan dalam mengerjakan sesuatu.
Kesimpulannya saya bisa mengeksplorasi dan memanfaatkan variabel tersebut untuk memahami kelemahan atau kekuatan saya dengan memperbaiki mereka atau mengembangkan mereka menjadi keterampilan yang jauh lebih baik.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda mendapatkan hasil tes yang akurat? Bagaimana pendapat Anda tentang menjadikan tes ini sebagai media untuk perkembangan diri?
Sources
[1] Wood, R.A., Hill, P.B. (2022 Sept 18). Myers Brigg. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. PMID: 32119583.
[2] The Myers & Briggs Foundation. (n.d.). Reliabilityand Validity.
[3] Caprado, R.M., & Capraro, M. M. (2002). Myers-Briggs Type Indicator Score Reliability Across: Studies a Meta-Analytics Reliability Generalization Study. Educational and Psychological Measurement, 62(4), 590-602. https://doi.org/10.1177/0013164402062004004
[4] Tischler, L. (1994). The MBTI factor structure. Journal of Psychological Type, 31, 24-31.
[5] Jarlstrom, M. (2000). Personality preferences and career expectations of Finnish business students. Career Development International, 5(3), 144-154.
[6] Pittenger, D.J. (1993). The Utility of the Myers-Briggs Type Indicator. Review of Educational Research, 63(4), 467-488. https://doi.org/10.3102/00346543063004467
[7] The Myers & Briggd Foundation. (n.d.). Original Research.